Sejarah Ratib Al-Athos

Ratib Al-Athos- Adalah salah satu Ratib yang populer di kalangan umat islam indonesia selain Ratib Al-Haddad. Ratib ini dikarang oleh Habib Umar bin Abdurrahman Al-Athos dan sekarang telah berusia sekitar 406 tahun.

Ratib Al-Athos hingga kini banyak dibaca di negara-negara Afrika, Arab, dan juga India. Di Afrika Ratib ini disebarkan oleh murid-murid Habib Ahmad bin Hasan seperti Habib Ahmad Masyhur Al-Haddad dan lain-lain.

Di India disebarkan oleh Habib Abdullah bin Alawi Al-Athos, sehingga sekarang kumpulan Ratib-Ratib (Zawiyah) ini masih diamalkan di Rangoon dan beberapa daerah di Burma, Tetapi lebih dikenal sebagai dengan Thariqah Al-Athosiyyah.

Ratib ini telah lama sampai di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura.
Ratib ini pernah diterbitkan dalam bahasa Melayu di Singapura dengan nama
Fathu Rabbi-Nas yang dikarang oleh Habib Husein bin Abdullah bin Husein
Al-Athos. Pada tahun 1939, Habib Muhammad bin Salim Al-Athos menerbitkan
kitab Miftahul Imdad yang berisi Wirid Habib Umar bin Abdurrahman Al-Athos
di dalamnya.

Ratib Al-Athos mempunyai nama lain yakni Azizul Manal Wa Fathu Bab
Al-Wisol seperti dikatakan oleh Habib Ali bin Hasan Al-Athos di dalam kitab
Al-Qirtas bagian kedua juz pertama "Ratib Habib Umar merupakan hadiah
tertinggi dari Allah bagi umat islam melalui Habib Umar."

Waktu Membaca
Disebutkan dalam kitab Al-Qirtas "Telah menjad tradisi bagi para sesepuh
kami, khususnya tradisi dari Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Athos
membaca Ratib Al-Athos adalah setelah sholat isya". Tetapi bagi yang gemar
berdzikir, banyak yang membaca Ratib ini di waktu pagi dan sore, sebab
diantara kalimat kalimat dzikirnya ada yang disunnahkan untuk membacanya
di waktu pagi dan sore.

Dikatakan oleh Habib Ali bin Hasan Al-Athos di dalam kitab Al-Qirtas bahwa
Habib Umar suka membaca Ratibnya secara rahasia tanpa suara, sebab beliau
menginginkan bacaan Ratibnya itu kebih berkesan di hati yang membacanya
dan lebih ikhlas karena Allah.
Hal ini sesuai dengan firman Allah :

"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan
rasa takut, dan denga tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang,
dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai". (Al-A'raf : 205)

Jika Ratib Al-Athos ini dibaca secara berjamaah, maka hendaklah dibaca
dengan suara tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan, sesuai dengan
firman Allah :

"Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam solatmu  dan janganlah
pula selalu merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara keduanya". (Al-Isra' : 110)

0 Response to "Sejarah Ratib Al-Athos"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel